KALI MENDUT 1

 

KALI MENDUT

Bab 1 : Merakit Pancing

 

Gemercik air mengalir di antara pematang sawah. Terdengar pula suara serangga-serangga liar di antara pohon-pohon jati. Pagi itu aku dan teman-temanku bermain di sebuah sungai kecil di bawah pemukiman desa kami. Sungai itu dikenal dengan nama Kali Mendut. Kali dalam  bahasa Jawa yang berarti sungai dan mendut adalah sebuah penganan yang dibuat dari adonan tepung ketan dan santa, dibentuk bola-bola kecil, diisi dengan unti kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus. Kali Mendut merupakan sungai yang kecil, lebarnya hanya sekitar 1 meter dan panjangnya tidak lebih dari 1 Km. Kali Mendut mengalir dari sebuah bukit kecil yang bernama bukit Mojo. Masyarakat di desa kami menyebutnya dengan Gunung Mojo. Walau tidak setinggi Gunung Merapi dan Merbabu, namun nama gunung tersebut sudah menjadi julukan dari nenek moyang secara turun-temurun.

Aku, Rati, Yuli dan Tito pagi itu berencana untuk mencari ikan dan udan di Kali Mendut. Kami membawa pancing yang kami rakit sendiri dan juga ceting (dalam bahasa Jawa: baskom yang berlubang-lubang kecil).

Andi    : To, mana pancingmu?

Tito      : Aku tidak punya pancing, ini aku bawa benang sama jarum jahit ibuku.

Andi    : Loh kamu mau mancing apa mau jahit?

Tito     : Ya mancinglah, Ndi. Aku lupa dimana aku meletakkan pancingku, jadi aku bawa benang sama jarum saja.

Andi    : Lalu apa yang akan kamu lakukan dengan benang dan jarum itu?
Tito     : Nih, lihat ya!

            Tito mempraktikan cara membuat pancing dengan benang dan jarum kepada Andi. Tito mencari ranting kayu yang ada di sekitar kali, kemudian ia mengikatkan benang tersebut pada ranting. Sebagai mata pancing, Tito membengkokan jarum dengan batu, setelah itu jarum yang sudah ia bengkokkan ditali dengan benang.

Tito     : Nah, jadi kan pancingnya.

Andi    : Kreatif kamu, To. Tapi apakah pancingmu kuat untuk mengangkat ikan.
Tito     : Kuatlah Ndi, ikan yang kita pancing kan bukan ikan Paus.  

Andi    : Iya juga ya, paling di Kali Mendut ini cuma ada ikan wader sama kotes.

            Di sela-sela perbincanganku dengan Tito. Yuli dan Rati datang menghampiri kami, mereka berdua membawa ceting dan ember kecil bekas cat.

Yuli     : Andi, Tito kalian kok lama sekali sih.
Rati     : Iya, Aku sama Yuli sudah sampai bawah sana. Tapi kalian tidak muncul-muncul.
Andi    : Maaf, ini loh Tito lagi buat pancing.
Yuli     : Buat pancing?
Rati     : Itu apa, To?
Tito     : Ya ini pancing buatanku.

Yuli     : Kamu ini ya, To. Ada-ada aja. Ya sudah yuk kita buruan cari ikannya. Nanti keburu siang aku pasti dicariin sama ibuku.

            Merekapun kemudian menyusuri Kali Mendut untuk mencari ikan. Andi dan Tito mencari tempat yang dalam. Rati dan Yuli mencari tempat yang dangkal.

BERSAMBUNG ...